Apa sih Agile? Kenapa pake Agile?



Agile tuh apa sih?

Agile sendiri adalah metode pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan iterasi. Maksudnya tuh apa sih? Jadi, pada setiap iterasi atau biasa disebut juga dengan sprint, akan selalu dibuat improvement dari sistem yang sudah ada, mulai dari penambahan fitur maupun menyempurnaan fitur yang sudah ada.

Ohh gitu, terus kenapa harus Agile yang dipake?

Well, sebenernya banyak sih metode yang digunakan. Kenapa agile? Agile tuh cukup fleksibel. Disebut fleksibel karena dengan metode ini, tim pengembang bisa menambahkan atau mengurangkan fitur di tengah-tengah perjalanan pengembangan. Jadi, proses pengerjaan tidak ditentukan semua di awal.

Agile  sendiri memeiliki beberapa keuntungan menggunakan agile dan 5 yang utama menurut situs http://forbes.com, yang pertama adalah cepatnya siklus timbal balik (feedback). Dalam agile, untuk mendapatkan feedback tidak harus menunggu sampai project tersebut selesai, namun di tengah-tengah agile feedback bisa didapatkan setiap suatu sprint selesai. Selanjutnya, perubahan pada agile juga konstan. Apa maksudnya? Perubahan merupakan kunci utama dan perubahan tersebut membawa ke arah yang positif. Positif disini untuk proyeknya sendiri maupun tim. Selanjutnya, dalam agile juga masalah ter-identify sejak dini karena adanya pertemuan harian yang biasa disebut daily scrum meeting yang akan dijelaskan selanjutnya. Yang ke empat, skala prioritas dapat berubah-ubah secara fleksibel. Last but not least, agile cenderung untuk maintin potensi yang tinggi selalu terhadap customer.

Walau banyak keuntungan yang didapatkan dari agile, tetap ada kerugian dari agile. Agile terpuruk waktu yang cenderung terbatas namun karena fleksibilitasnya membuat perubahan terjadi tidak jarang sehingga tidak jarang pula pekerjaan tidak selesai sesuai waktunya. Selain itu terkadang, ketidakpastian goal dari suatu proyek tidak dilaksanakan di awal membuat bingung juga.

Nah, salah satu metode Agile yang kita gunakan adalah Scrum.

Di Scrum ada siapa aja sih?

Yang pertama ada Product Owner atau biasa disingkat dengan PO. PO sendiri seperi namanya, merupakan pemilik dari produk yang dikembangkan. PO lah orang yang mendefinisikan spesifikasi-spesifikasi apa yang dia inginkan untuk dibuat oleh tim pengembang. Yang kedua ada Scrum Master. Scrum Master sendiri adalah seorang yang bertanggung jawab atas perjalanan tim Scrum itu sendiri. Yang ketiga dan terakhir ada Development Team. Nah, tim ini merupakan tim yang akan membuat produk yang di-request oleh product owner itu sendiri.

Di Scrum tuh ngapain aja sih?

Nah, Scrum ada empat aktivitas utama yaitu Sprint Planning, Daily Scrum Meeting, Sprint Review, dan Sprint Retrospective.

Sprint Planning merupakan tahapan awal yang dilakukan setiap dimulainya Sprint. Disini hadir Product Owner, Scrum Master, dan juga Development Team. Di tahap ini seluruh Scrum Team, memilih user story apa sajakah yang akan mereka kerjakan di satu Sprint ini. Selain itu, setelah memilih, development team memecah stories yang mereka pilih menjadi beberapa tasks yang lebih kecil sehingga pembagian tugas pun diharapkan dapat merata kedepannya. Dikesempatan kali ini pula, para development team dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan ke PO sampai se-detil mungkin sehingga tidaka ada miss kedepannya.

Yang kedua ada Daily Scrum Meeting, yang merupakan pertemuan singkat yang umumnya hanya 15 menit oleh Scrum Master dan Development Team. Seperti namanya, pertemuan ini diadakan setiap hari. Pada pertemuan ini, setiap orang pada development team harus memberikan laporan yang menjawab 3 pertanyaan pokok yaitu, "Apa yang sudah dikerjakan?", "Apakah ada kendala selama mengerjakan, jika ada, apa?", dan "Habis ini, akan mengerjakan apa?". Selain itu, disini pula jika ada orang yang mengalami kesulitan, meminta bantuan teman satu tim untuk membantunya.

Yang ketiga ada Sprint Review. Pada aktivitas ini,  development team dan scrum master memaparkan hasil kerja tim selama satu sprint ke PO. Disini pula, PO memberikan feedback terhadap produk yang dibuat dan menentukan apakah PO menerima atau tidak hasil dari story yang dikerjakan.

Yang terakhir ada Sprint Retrospective. Sama seperti Sprint Review, aktivitas ini juga berfungsi untuk mengevaluasi yang terjadi selama satu sprint. Jika pada Sprint Review yang dievaluasi adalah produknya, pada Sprint Retrospective yang dievaluasi adalah kinerja dari tim nya sendiri. Disini, setiap orang berkesempatan untuk mengevaluasi satu sama lain. Gunanya, agar kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak terulang lagi di sprint-sprint berikutnya. Tapi, perlu diingat evaluasi ini bukan hanya membahas dari sisi negatif ya, sisi positif juga, sehingga yang baik-baik harapannya tetap dipertahankan pada sprints selanjutnya.

Kurang lebih begitulah penjelasan tentang Scrum oleh saya. Oiya, jangan lupa nonton video yang kelompok saya buat ya di https://www.youtube.com/watch?v=e1QrkeE6Of0

Cheers (;

0 komentar:

Post a Comment